ALIRAN SENI RUPA
ALIRAN SENI RUPA
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di awal abad ke-19, banyak ditemukannya bermacam-macam produk zat warna dan berbagai alat-alat yang telah menyebabkan berkembangnya kreativitas para seniman. Beberapa tokoh seniman di Indonesia yang sangat terkenal, antara lain: Afandi Amrih Yahya, Basuki Abdulah, Raden Saleh, Edi Sunaryo, P. Nyoman Togog, G. Sidharta, Kartika Rasjoyo, dan lain-lain.
Proses pembuatan seni murni yang tidak memperhitungkan berbagai fungsinya, tetapi pengungkapan jiwa sebebas-bebasnya (sepuas-puasnya). Sehingga berkembang aliran-aliran seni, yaitu Naturalisme, Surealisme, Impresionisme, Kubisme, Realisme, Eksperesionisme, Dekoratif sampai dengan Abstrak.
Sebagaimana namanya, yaitu natural. Aliran naturalisme adalah aliran yang melukiskan sesuatu yang nyata dan alami seperti tampak pada aslinya. Ciri-ciri lukisan naturalisme antara lain:
- Lukisan meniru alam dengan sedikit perubahan
- Mengutamakan bentuk dan kesamaan objek
- Warna, proporsi, dan bentuk sesuai dengan aslinya.
Sekumpulan pelukis aliran naturalis di Indonesia diawali adanya kelompok Moi Indie, antara lain Locatelli, Rudolf Bonnet, Abdullah Soerjo Soebroto, Basoeki Abdullah, Wakidi, Le Mayeur, dan R.M. Pirngadie. Di Indonesia yang menganut corak ini adalah Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom, dan Trubus.
Aliran seni rupa yang kedua adalah aliran Realisme. Aliran realisme ialah aliran yang berkonsep mengemukakan kenyataan atau sesuatu yang konkret dan bersifat objektif. Di mana segalanya digambarkan seperti apa yang tampak, tidak kurang dan tidak lebih.
Aliran ini muncul sebagai suatu protes terhadap adanya aliran yang melebihi kenyataan. Aliran ini sering menampilkan figur-figur dari rakyat biasa. Tidak jauh berbeda dengan aliran naturalisme, yaitu sama-sama menggambarkan objeknya sesuai keadaan yang apa adanya tanpa dibuat-buat, namun perbedaan dengan aliran realis adalah seniman realisme mengambil objek dari kehidupan sehari-hari mereka yang benar-benar real (asli) dan tanpa ilusi.
Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa untuk memperlihatkan sebuah kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun. Perupa realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana, dilema, dan objek tertentu. Tokoh-tokoh realisme ialah: Gustove Corbert, Fransisco de Goya, dan Honore Daumier.
3. Aliran Romantisme
Aliran Romantisme, yaitu ciri lukisan yang menggambarkan adegan dramatis serta kaya akan perpaduan warna dan kontras. Ciri-ciri lukisan dengna aliran romantisme adalah:
- Lebih banyak menampilkan tema-tema kehidupan dunia misteri, cerita romantis, penuh khayal, dan perasaan, petualangan, atau tentang kejadian-kejadian pada masa kuno atau tentang negeri-negeri Timur yang fantastis.
- Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia.
- Lukisan dengan aliran romantisme berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya.
- Melukiskan objek yang menyangkut perilaku kehidupan.
- Aliran romantisme ditandai oleh kontras cahaya yang tegas, kaya dengan warna, dan komposisi yang sangat hidup.
- Aliran romantisme senantiasa memilah dan memilih kejadian-kejadian dahsyat sebagai tema aliran ini lebih menekankan pada bagian emosional dan tingkah laku dan sifat manusia daripada sifat yang rasional, lebih mengutamakan kepercayaan dan intuisi, bukan kecerdasan.
- Tentang perjuangan, tragedi, cinta kasih. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisannya.
4. Aliran Impresionisme
Adalah suatu aliran seni lukis modern yang pertama kali. Impresionisme merombak teknik melukis tradisional kuas tidak lagi disapukan tetapi dicocok-cocokkan, sehingga membentuk bintik-bintik warna. Untuk mencapai efek lukisan digunakan serangkaian warna-warna primer yang dijajarkan sehingga memperoleh kesan warna campuran.
Ciri-ciri lukisan impresionisme antara lain:
- Mengutamakan kesan yang dihasilkan dari sudut pandang seniman
- Warna yang dilukiskan sebagai kilasan sinar yang cemerlang
- Objeknya berasal dari alam sekitar dan dalam kehidupan sehari-hari.
Di Indonesia penganut aliran ini yaitu Claude Monet, Aguste Renoir, Casmile Pissaro, Slsley, Edward Degas, Kusnadi, Solichin, Mary Cassat, dan Afandi.
5. Aliran Ekspresionisme
Aliran ekspresionisme, yaitu ciri lukisan yang penggambaran bentuknya cenderung ke arah yang menyimpang dari wujud aslinya. Ekspresionisme adalah aliran yang mengutamakan curahan batin seseorang secara bebas. Bebas dalam menggali obyek yang timbul dari dunia batin, Imajinasi, dan perasaan.
Obyek-obyek di lukisan antara lain kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik tingkah laku manusia. Lukisan ini merupakan hasil ungkapan sebuah perasaan pelukisnya yang dibuat secara spontan. Ekspresionisme berpangkal pada perasaan subyektif. Kekuatan emosional pelukis dinyatakan dengan distorsi garis, bentuk, dan warna.
Vincent Van Gogh Srihadi Sudarsono
Aliran abstrak, yaitu ciri lukisan hasil ungkapan batin pelukisnya dengan bentuk penggambaran objek yang tidak dikenali lagi (hanya pelukisnya yang tahu). Abstrak sendiri adalah salah satu jenis kesenian kontemporer yang tidak menggambarkan obyek dalam dunia asli, para senimannya hanya menggunakan warna dan bentuk dalam cara non-representasional. Unsur yang dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya. Hasilnya berupa komposisi garis, bidang, warna, dan unsur-unsur lainnya.
Tokoh aliran Abstrak di Indonesia adalah: Nashar, Fajar Sidik, Ahmad Sadali, Amri Yahya, Handrio, Hans Hartung, Zaini, dan A. D. Pirous.
Aliran klasikisme yaitu ciri lukisan yang penggambaran bentuknya dibuat sedemikian rupa (dengan penggayaan) sehingga terkesan indah dan elok. Tokoh aliran ini adalah Kartono Yudhokusumo dan Amri Yahya.
8. Aliran Pointilisme
Aliran pointilisme, yaitu ciri lukisan yang dibentuk dari kumpulan titik warna, dan jika dilihat dari jarak tertentu membentuk lukisan yang realistik, ekspresif, dan artistik. Pelukis aliran ini ialah Rijaman dan Keo Budi Harijanto.
Rijaman
Yaitu suatu aliran seni rupa gaya baru yang mengutamakan kebebasan berekspresi, dinamis, serta tidak terikat aturan-aturan seni klasik. Tekhnologi masa kini yang dipadukan dengan seni merupakan ciri khas gaya kontemporer. Seniman aliran ini ialah S. Prinka, Jim Supangat, I Nyoman Nuarta, dan Angelina P.
I Nyoman Nuarta
10. Aliran Kubisme
Aliran ini lahir pada saat pameran retpektif Cezanne yakni pada tahun 1907. Corak ini menggambarkan alam menjadi bentuk – bentuk geometris, seperti segitiga, segiempat, lingkaran, dll. Di sini seni bukanlah meniru alam melainkan penempatan bentuk geometris dsri seniman kepada alam. Pelopor kubisme : Gezanne, Pablo Picasso, Metzinger, Braque, Albert Glazes, Fernand Leger, Robert Delaunay, Francis Picabia, dan Juan Gris, dan Fajar Sidik (Indonesia).
11. Aliran Surealisme
Pada awalnya merupakan gerakan dalam sastra yang diketemukan oleh Apollinaire untuk menyebut dramanya. Pada tahun 1024 dipakai oleh Andre Bizton untuk menyebutkan corak dalam seni lukis. Dalam kreativitasnya corak ini berusaha membebaskan diri dari kontrol kesadaran, menghendaki adanya kebebasan yang selanjutnya ada kecenderungan menuju kepada realistis namun, masih dalam hubungan – hubungannya yang aneh. Pelopor surrealisme: Joan Miro, Salvador Dali, dan Andre Masson. Di Indonesia : Sudibio, Sudiardjo, dan Amang Rahman.
0 Response to "ALIRAN SENI RUPA"
Posting Komentar